Reaksi Kimia

Posted by : eralikacom

August 14, 2017

bahankimia3

Pengertian Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah proses perubahan kimia antara zat-zat pereaksi (reaktan) yang berubah menjadi zat-zat hasil reaksi (produk). Pada reaksi kimia, suatu zat berubah menjadi satu atau lebih zat lain, yang jenisnya baru.

Ketika anda mempelajari tentang unsur anda tentu sudah tahu terlebih dulu tentang lambang-lambang kimia sebuah unsur. Nah, untuk memudahkan mempelajari materi reaksi kimia kita harus terlebih dahulu memahami bagaimana penulisan reaksi kimia.

Misalkan untuk menuliskan reaksi kimia yang terkadi ketika bongkahan batu kapur yang dimasukkan ke dalam air dan kemudian air menjadi panas. Untuk menuliskan reaksi yang terjadi antara kapur tohor CaO(s) dengan air H2O(l) adalah sebagai berikut:

Hasil dari proses reaksi kimia tersebut adalah Ca(OH) atau kalsium hidroksida sukar larut dalam air dan apabila didiamkan maka akan tampak endapan/padatan putih di dasar bejana.

Koefisien Reaksi

Dalam menuliskan suatu reaksi kimia kita juga harus memperhatikan jumlah angka di sebelah kiri pereaksi (reaktan) dan hasil reaksi (produk), Angka tersebut disebut koefisien yang menunjukkan jumlah masing-masing atom yang berperan dalam reaksi. Massa zat sebelum dan sesudah reaksi juga tidak berubah selama reaksi kimia berlangsung.

Contoh:

Larutan timbal(II) nitrat direaksikan dengan kalium iodide yang larud dalam air menghasilkan padatan timbal (II) iodida yang berwarna kuning dan cairan kalium nitrat.
Dalam reaksi kimia jumlah atom yang menyusun zat tidak ada yang hilang, hanya disusun ulang; jadi untuk reaksi seperti tersebut diatas dapat digambarkan sebagai berikut:

 

Jenis-jenis Reaksi Kimia

Pada dasarnya reaksi kimia yang terjadi itu bermacam-macam jenisnya, maka untuk memudahkan dalam mempelajarinya kita dapat mengelompokkan berdasarkan bagaimana cara atom tersusun kembali pada hasil reaksi kimia. Beberapa jenis reaksi kimia tersebut adalah:

  1. Reaksi pembakaran
  2. Reaksi kombinasi
  3. Reaksi penguraian
  4. Reaksi penggantian
  5. Reaksi metatesis

Reaksi Pembakaran

Reaksi pembakaran merupakan reaksi antara suatu zat dengan oksigen menghasilkan zat yang jenisnya baru dan paans. Reaksi pembakaran juga dapat menimbulkan api, ledakan, atau hanya menimbulkan pendar.
Pembakaran bahan bakar pada umumnya menghasilkan gas karbon dioksida, uap air dan sejumlah energi. Misalnya pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor.

Pentana dibakar menghasilkan gas karbon dioksida dan uap air.

Reaksi Kombinasi

Reaksi kombinasi sering disebut juga dengan reaksi reduksi-oksidasi atau reaksi redoks yang merupakan unsur bebas.

Dalam reaksi oksidasi dapat dijumpai ketika dua atau lebih reaktan menjadi zat baru.

A + B → AB

Contoh reaksi penggabungan misalnya pada reaksi antara besi dengan belerang (sulfur) yang menghasilkan senyawa besi sulfida dan seng dengan belerang dipanaskan menjadi seng sulfide.

Fe(s) + S(s) → FeS(s)

Zn(s) + S(s) → ZnS(s)

Reaksi Oksidasi juga berlangsung pada proses respirasi yaitu proses oksidasi glukosa dalam tubuh makhluk hidup.

C6H12O6 + 6O2 → 6CO2(g) + 6H2O(l)

Reaksi reduksi terjadi ketika suatu zat kehilangan oksigen. Reaksi ini biasanya digunakan untuk mengekstrak logam dari bijihnya.

Fe3O4 + 2C → 3Fe + 2CO2

Reaksi Penguraian

Dalam reaksi penguraian yang terjadi adalah kebalikan dari reaksi penggabungan. Dimana suatu zat terurai menjadi dua atau lebih zat baru.
Contoh reaksi penguraian misalnya pada proses elektrolisis air menjadi gas hydrogen dan gas oksigen dengan menggunakan listrik, reaksinya sebagai berikut:

2H2O(l) → 2H2(g) + O2(g)

Reaksi Penggantian

Reaki penggantian dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu reaksi penggantian tunggal dan reaksi penggantian rangkap.

  1. Reaksi penggantian tunggal terjadi apabila sebuah unsur menggantikan kedudukan unsur lain dalam suatu reaksi kimia, contoh
    → AC + B atau
    → A + BC
    Misalnya pada reaksi antara kawat tembaga yang dicelupkan ke dalam larutan perak nitrat. Karena tembaga lebih aktif daripada perak, maka tembaga mengganti kedudukan perak membentuk larutan tembaga (II) nitrat yang berwarna biru.
    Cu(s) + 2AgNO3(aq) → Cu(NO3)2(aq) + 2Ag(s)A +
  2. Reaksi penggantian rangkap dapat terjadi pada penggantian ion antar atom atau senyawa misalnya pada proses reaksi antara asam klorida (HCl) dengan natrium hidroksida (NaOH) akan menghasilkan garam dapur (NaCl) dan air (H2O).
    AB + CD → AD + BC
    HCl(aq) + NaOH(aq) → NaCl(aq) + H2O(l)

Reaksi Metatesis

Terdiri dari:

  • Reaksi pengendapan; suatu proses reaksi yang membentuk endapan, seperti pada reaksi antara timbal (II) nitrat dan kalium iodida menghasilkan endapan berwarna kuning timbal (II) iodida dan larutan kalium nitrat:
    Pb(NO3)2(aq) + 2KI(aq) → PbI2(s) + 2KNO3(aq)
  • reaksi netralisasi, adalah reaksi antara asam dan basa yang menghasilkan garam dan air
    HCl + NaOH → NaCl +H2O
  • reaksi pembentukan gas; adalah reaksi kimia yang pada produknya dihasilkan gas misalnya:
    • pada proses fermentasi yang melibatkan mikroorganisme, yaitu ragi. Pada pembatan roti, ragi yang ditambahkan pada adonan akan menyebabkan adonan roti mengambang. Karena terbentuknya gas karbon dioksida ketika soda kue (NaHCO3) ditambahkan ke adonan dan proses pemanggangan mengakibatkan sel ragi mati, maka proses fermentasi berhenti.
    • logam besi dapat bereaksi cepat dengan asam klorida (HCl) membentuk besi (II) klorida (FeCl2) dan gas hidrogen (H2).

Sumber: https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar/tampilajar.php?ver=11&idmateri=380&mnu=Materi3&kl=7