Tabung reaksi, adalah peralatan gelas yang umum ada di laboratorium berbentuk tabung sebesar kira-kira jari tangan manusia dewasa, terbuat dari kaca atau plastik, terbuka di bagian atasnya, biasanya alasnya berbentuk huruf-U.
Tabung reaksi besar khusus untuk mendidihkan cairan disebut labu didih.
Tabung reaksi tersedia dalam berbagai ukuran panjang dan diameter, umumnya dari diameter 10 sampai 20 mm dan panjang 50 sampai 200 mm. Bagian atasnya seringkali dilengkapi dengan bibir yang melebar untuk membantu menuang isinya; beberapa sumber mempertimbangkan bahwa adanya bibir tersebut membedakan tabung reaksi dari tabung biasa. Tabung reaksi ada yang memiliki dasar rata, bulat, atau mengerucut. Beberapa tabung reaksi dibuat agar dapat dipasangi sumbat kaca atau tutup berulir. Ada pula yang dilengkapi dengan kaca kasar (ground glass) atau area berglazuur di bagian atas agar mudah diberi tanda menggunakan pensil.
Penggunaan
Tabung reaksi banyak digunakan oleh kimiawan untuk menampung, mencampur, atau memanaskan sejumlah kecil bahan kimia padat atau cair, terutama untuk uji kualitatif. Bagian dasarnya yang bulat dan dindingnya yang lurus berfungsi agar kehilangan saat penuangan minimal, mudah dibersihkan, dan mudah melihat isinya. Lehernya yang panjang dan sempit memperlambat penyebaran uap dan gas ke lingkungan.
Tabung reaksi yang diisi dengan air dan diletakkan terbalik ke dalam gelas beker berisi air sering digunakan untuk menangkap gas, misalnya dalam demonstrasi elektrolisis.
Tabung pembiak (en: Culture tube) adalah tabung reaksi tanpa bibir y ang biasanya digunakan dalam bidang biologi untuk menangani dan membiakkan berbagai organisme hidup, seperti kapang, bakteri, kecambah, potongan tumbuhan, dll.; dan dalam bidang kedokteran serta forensik untuk menyimpan sampel darah atau cairan lainnya.
Tabung reaksi dengan sumbat sering digunakan untuk penyimpanan sementara sampel kimia atau biologi.
Tabung reaksi biasanya diletakkan pada rak khusus, klem, atau tang. Beberapa rak untuk tabung pembiak dirancang untuk meletakkan tabung pada posisi nyaris horizontal, untuk memaksimalkan permukaan media pembiak di dalamnya.
Tabung ini juga mempunyai sifat tahan terhadap panas, karena seperti kita ketahui beberapa proses reaksi kimia berjalan dengan membutuhkan panas. Beberapa macam reaksi yang biasanya menggunakan tabung ini adalah reaksi oksidasi atau reaksi reduksi.
Tabung reaksi terkadang digunakan untuk hal-hal kasual di luar laboratorium, misalnya: vas bunga, atau wadah bumbu.
Jika sejumlah pengujian dilakukan serentak dalam jumlah besar atau hanya sedikit jumlah sampel yang tersedia untuk pengujian, atau keduanya, pelat mikrotiter sering digunakan sebagai tabung reaksi kecil.
Pabrikasi
Tabung reaksi untuk fisika dan kimia biasanya terbuat dari kaca agar lebih awet karena kaca merupakan penahan panas yang baik dan tidak terkorosi oleh bahan kimia. Tabung yang dibuat dari kaca tahan-muai, biasanya kaca borosilikat (atau leburan kuarsa), dapat dipanaskan langsung di atas pembakar Bunsen.
Tabung pembiak untuk biologi biasanya terbuat dari plastik bening (seperti polistirena atau polipropilena) yang diproses dengan cara injection molding dan biasanya dibuang setelah pemakaian.
Terdapat pula di pasaran, tabung reaksi yang sudah ada isinya. Sebagai contoh, blue top tube adalah tabung reaksi 5 mL yang mengandung natrium sitrat sebagai antikoagulan, digunakan untuk mengumpulkan spesimen untuk pengujian koagulasi dan pengujia glukosa-6-fosfat dehidrogenase. Sebuah tabung reaksi sangat kuat dan biasanya sanggup bertahan pada temperatur di atas 300 °C.
Sumber: